Rabu, 12 Februari 2014

BUKU TAHUN 2012





Pemutaran Film Sukarno dan Pengumuman Pemenang Lomba Sejarah


 Pemutaran film Sukarno dan Pengumuman Pemenang Lomba Sejarah
Oleh: Nurhasanah

Hari ketiga dimana saya mengikuti acara PENTAS dimana kegitatannya tidak lagi di hotel darma, tetapi di  rumah radank yang terletak di kota baru. Di rumah Radank tersebut di putarnya film Sukarno yang berjudul “ Pengabdian Tanpa Titik Akhir”. Walau film yang di putarkan tidak selesai tetapi ceritanya di lanjutkan oleh Dr. Mukhlis Paeni (ketua lambang sensor film). Beliau mengatakan bahwa perjuangan yang dilakukan oleh pemuda sekarang ini berbeda dengan perjuangan yang dilakukan oleh seorang Sukarno yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia untuk sekarang ini.
Sebagai ketua lambang sensor film beliau mempunyai hak atas film yang akan ditayangkan, seperti film Sukarno yang telah dibuat oleh salah satu industry film, Yang mana menurutnya masih belum layak untuk di tayangkan karena salah satu yang dianggapnya kurang layak adalah, film yang dibuka dengan lagu terang bulan yang mana masih menimbulkan kontraversi. Sebagaimana lirik lagu tersebut sama dengan lagu kebangasaan Malaysia.
Usai pemutaran film, lagsung dilanjutkan dengan diskusi mengenai film tersebut. Selepas itu barula para peserta mengunjungi tugu khatulistiwa yang ada di Siantan. Walau sedikit terganggu dengan turunya hujan secara mendadak, tetapi  peserta sangat antusias mengunjungi tugu yang menjadi ciri khas kota Pontianak  tersebut.
Acara pekan Nasional cinta sejarah (PENTAS), resmi ditutup pada kamis malam oleh panitia penyelenggara Kalbar pada pukul 19.30 wib. Pada malam penutupan inilah di umumkan pemenang lomba karya tulis sejarah dan komik sejarah. Para peserta sangat antusias sekali di acara penutupan tersebut. Ketiga pemenang karya tulis sejarah dengan juara tiga dengan tema Integrasi Budaya Negara Melalui Laut dalam prespektif nilai Budaya  dengan jumlah nilai 82,18 dengan total hadiah Rp 10.000.000, selanjutnya juara kedua dengan judul makala Oe Juga Olang Indonesia dengan jumlah nilai 82,26 dengan total hadia Rp 11.000.000. Dan selanjutnya pengumuman yang di tunggu-tunggu oleh para  peserta lomba, yang dibacakan oleh pak Abdurakhman menyebutkan salah satu judul makalah dengan tema Grebek Sudiri di Solo dengan jumlah nilai 85,58 dengan total hadiah Rp 13.000.000. Suara tepuk tangan meriah oleh seluruh peserta  pun memenuhu ruangan yang di isi oleh seratus tiga puluh peserta dari seluruh mahasiswa Indonesia termasuk Kalbar.
Selanjutnya  pengumuman pemenang lomba komik sejarah yang dibacakan oleh bapak Abdurakhman, juara terbaik pertama dengan jumlah nilai 36,78 dengan jumlah nilai Rp 10.000.000 dengan judul Gusdur dan Pluarisme, juara kedua masih tetap dengan judul Gusdur sang Penakluk dengan jumlah nilai 37,68 dengan total hadia Rp 11.000.000 dan juara satunya jatuh atas nama Julian Egan Grafikatama Fak Seni Rupa, IKJ dengan jumlah nilai 40,74 dengan total hadiah Rp 13.000.000.
Melihat para pemenang lomba membuat saya dan teman saya yaitu sumama menjadi termotifasi dan kagum bahwa suatu karya yang baik akan menjadikan kita menjadi lebih baik dari yang lainya begitu juga dengan para nominasi yang masuk sepuluh besar yang mengalahkan empat puluh peserta yang lainnya itu membuktikan bahwa suatu karya yang ditulis dengan baik dan dengan data yang lengkap akan membawa kita maju selangka lebih depan daripada yang lainnya.
Menarik dari para pemenag lomba disini di mana yang masuk tiga besar yaitu juara satu dan duanya mengambil tema mengenai tema suku tionghoa.
Pekan Nasional cinta Sejarah ini membuktikan bahwa, Sejarah itu menarik untuk ditulis, sebagaimana yang diktakan oleh Ibu Dra. Amurwati D.L,M. Hum (Kasubdit Sejarah yang mengatakan bahwa” sejarah adalah milik kita semua” Beliau mengatakan Sejarah juga harus diketahui oleh jurusan-jurusan lain tidak hanya anak-anak yang memang jurusan Sejarah. Dan beliau juga berpesan bahwa Pekan Nasional Cinta Sejarah ini setiap tahun di selengarakan dengan tema yang berbeda tuturnya ketika memberi penutupan pada kamis malam.

Jumat, 07 Februari 2014

Belajar Bahasa




Oleh: Farninda Aditya

 Saya memilih bahasa sebagai tema tulisan essai yang akan diterbitkan pada hari Senin. Saya pikir tema ini akan membantu saya untuk lebih memahami tentang Linguistik. Ilmu yang mempelajari tentang bahasa tersebut dapat saya hubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Tentu saja bermodalkan dengan bacaan-bacaan berkenaan dengan linguistik yang telah saya konsumsi.

Saya semakin tertarik untuk mendalami ilmu ini setelah membuat makalah berkenaan Nama Tokoh dalam Buku Kalbar Berimajinas: Kumpulan Cerpen Sastrawan Kalimantan Barat. Makalah tersebut membahas tentang pembentukan nama tokoh cerita yang diberi oleh penulis.  Pemberian nama ini dihubungkan dengan semantik yang menelaah tentang makna sedangkan dari morfologinya untuk mengetahui seluk beluk pembentukan nama. Nama-nama yang diberi oleh penulis dapat dianalisis dari jumlah kata nama. Dari kajian linguistik ini pula, identitas kebudayaan dan agama tokoh dapat diketahui melalui nama.

Belajar bahasa, belajar tentang linguistik tidak sama dengan saat belajar bahasa sebagai mata pelajaran di  sekolah. Di ilmu bahasa linguistik, bahasa menjadi objek bahasan. Bahasa yang ditelaah secara bahasa bukan yang lain. Banyak bidang ilmu yang juga membahasa tentang bahasa, namun pendekatan pada bahasa tersebut tidak seutuhnya sebagai bahasa. Misalnya saja Ilmu Susastra yang memandang bahasa sebagai wadah seni baik. Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis dan sistemis. Sistemis inilah yang menjadi bagian-bagian lain yang terdiri dari fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik

Melalui buku Abdul Chaer berjudul Linguistik Umum saya belajar tentang teori subsistem linguistik. Bagaimana alat ucap berperan mengeluarkan suara, memperjelas huruf dan kata-kata yang disampaikan oleh manusia ditelaah di dalam fonologi. Ilmu yang mempelajari tentang runtutan bunyi-bunyi dalam bahasa baik bunyi sebagai pembeda makna maupun tidak atau dalam istilah cabang fonologi, fonetik dan fonemik. Fonetik mempelajari bahasa tanpa memperhatikan bunyi memiliki makna atau tidak, sedangkan fonemik mempelajari bahasa dan makna pada bunyi. Bunyi yang dimaksud dalam linguistik bukanlah bunyi yang keluar tanpa sadar. Bunyi yang dibahas dalam linguistik adalah  bahasa, bunyi yang keluar dari hasil alat ucap manusia secara sadar.  

Paru-paru lidah, bibir-bibir dalam ilmu biologi telah diketahui fungsi utama masing-masing organ manusia ini. Paru-paru untuk bernafas, lidah untuk sebagai indera perasa, bibir sepagai alat bicara. Namun, dalam kajian fonologi, organ ini menjadi alat ucap manusia yang menghasilkan bunyi bahasa.  Begitu pula dengan nada suara, jeda dan tidaknya berjeda dalam bicara dibahas dalam fonologi ini.
Memang pengetahuan saya tentang Ilmu Bahasa masih sangat sedikit. Maka dari itu saya mencoba untuk menghubungkan hasil bacaan dengan lingkungan yang saya temui. Dari essai ini juga saya berharap apabila ada pemahaman saya yang keliru, saya mendapat pencerahan dari orang yang lebih mengerti. Dari piliha tema ini pula menjadi cara saya untuk lebih peka terhadap bahasa-bahasa yang saya temui di lingkungan sekitar.
Sejak PDKT dengan Ilmu bahasa saya mulai merasa peka pada penggunaan bahasa-bahasa dalam kegiatan sehari-hari. Tulisan-tulisan di reklame, papan nama, atau spanduk yang dilihat saat perjalanan dicoba untuk dianalisis. Terutama dari penulisan EYD. Hal ini berhubungan dengan seluk beluk kata yang dipelajari dari cabang ilmu linguistik yakni morfologi. Proses afiksasi berupa proses pembubuhan afiks dan makna gramatikal sering kali ditemui dalam penulisan-penulisan di papan nama, media publikasi lainya yang mudah ditemui di lingkungan. Apalagi pada saat masa kampanye wakil rakyat saat ini. Banyak sekali penggunaan bahasa yang dapat diamati melalui.
Semoga melalui tulisan ini pemahaman saya berkenaan bahasa akan lebih baik lagi ke depanya. Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat untuk pembaca


Jadwal Menulis di Harian Borneo Tribune

Salam.

Mengasah kemampuan menulis, anggota Club Menulis STAIN Pontianak berkomitmen untuk menulis di harian Borneo Tribune. Anggota telah memilih hari penerbitkan karya. Jadi, setiap minggunya anggota yang bersedia untuk ikut proyek ini mesti mengirim tulisannya sebelum hari penerbitan yang mereka pilih.

Tema essai juga ditentukan oleh penulis. Anggota Club Menulis belajar untuk menjadi penulis yang intens dan memiliki identitas. Pada hari rencana proyek menulis di Borneo Tribune ini dilakukan, penulis telah memilih tema-tema yang akan mereka tulis. Jadi setiap minggunya mereka akan menulis dengan tema yang sama, pengalaman sehar-hari yang telah dipilih dan menjadi inspirasi.

Ada yang mengambil tema tentang kehidupan masyarakat di Pontianak berdasarkan etnis. Membahas kehidupan masyarakat Madura,  Jawa, Melayu, bahkan ada juga Padang di Pontianak. Kami membayangkan jika suatu saat ada orang yang mencari informasi berkenaan kehidupan orang Madura, Jawa, melayu, Padang, dan lainya mereka akan mencari tulisan yang ditulis oleh anggota Club Menulis. Kami juga membayangkan bahwa penulis yang lahir di Club Menulis dapat menjadi penulis memiliki identitas.

Selain tentang kehidupan masyarakat di Pontianak ada pula yang membahas tentang geliat kepenulisan di Pontianak. Komunitas menulis, proses pembuatan karya, membudayakan kegiatan menulis dan membaca menjadi tema dalam tulisanya.

Proses belajar mengajar di kampus, di TPA, di tempat mengaji pun menjadi tema pilihan anggota. Dari tulisan ini akan terlihat perbedaan proses pembelajaran dan pendidikan di suatu lembaga formal, informal, atau pun non formal.

Pengetahuan Tradisional juga menjadi pilihan yang tentunya menarik. Anggota Club Menulis juga memilih tema berhubungan dengan hal tersebut, seperti; permainan tradisional, obat-obatan, cara berladang, upacara, dan topik-topik lain yang baru atau mengingatkan kita pada masa-masa bertemu dengan kegiatan tersebut.

 Jadwal menulis pun dibuat. Kami menempel jadwal tersebut di pintu utama ruangan. Ini bukan untuk menunjukkan bahwa kami mau mengirim karya, tetapi lebih ingin bertanggung jawab. Kami juga belajar soal komitmen tersebut. Nama kami telah dipasang dalam jawal. Orang-orang sudah membacanya.


Dan, ini jadwal menulis di harian Borneo Tribune



NO
HARI
PENULIS
1
SENIN
SUKARDI, NINDA, SUPIYEH, YUYUN
2
SELASA
ROHANA, SUMA, HELDA, HOLI
3
RABU
SUSAN, DEPLO, YANTO, SITI SOLEHA
4
KAMIS
SULASTRI, AMIN, NORMIAH, ARNILA
5
JUMAT
PUTRI, NURHASANAH, KHUSNUL, FITRI
6
SABTU
SITI, MUSLIMIN, LUTFI, DHILA
7
MINGGU
ULID, PUTRIANA, DODI, NURSILAN, UMI



Apresiasi Karya Buku Anggota Club Menulis STAIN Pontianak

Selamat siang semua.

Bagaimana aktivitas menulisnya. Buku apa saja yang telah dibaca. Mari berbagi cerita dan infromasi pada kami. Kami senang sekali jika komunikasi CM dan pembaca dapat terjalin.

Di postingan ini, kami akan mengabarkan tentang beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan. Kami sudah melakukan rapat kecil-kecilan nan serius di ruang Club Menulis. Salah satunya adalah Apresiasi Karya anggota Club Menulis STAIN Pontianak.

Apresiasi berupa analisa kekurangan dan kelebihan buku yang telah diterbitkan. Kegiatan ini bertujuan agar karya-karya yang diterbitkan menjadi lebih baik. Setelah banyak buku yang diterbitkan, kami merasa perlu membuat ruang khusus yang mempertemukan karya kami dan orang yang lebih ahli untuk memberikan kami saran-saran. Kami berusaha untuk memperbaiki kualitas penulisan kami dan menjadikan karya kami lebih bermanfaat untuk masyarakat.

Nantinya, penulis yang akan mencari pemateri sendiri dan membuat konsep kegiatan sendiri, dimana kegiatannya atau adanya acara tambahan.  Penulis boleh menghubungi pihak lain untuk bekerja sama dalam kegiatan analis.


Berikut jadwal Apresiasi Karya Buku Anggota Club Menulis STAIN Pontianak dan hadiri acaranya.


NO
NAMA PENULIS/
EDITOR
JUDUL BUKU
WAKTU PELAKSANAAN
1
YUSRIADI
PENDIDIKAN INSPIRATIF
17 FEB
2
KHAIRUL F
MUKASYAFAH CINTA
3 MARET
3
NINDA
MERANTAU DI KHATULISTIWA
24 MARET
4
DEPLO
HITAM
14 APRIL
5
MAHMUD AL-FIKRI
IZINKAN AKU MENJADI SYURGAMU
28 APRIL
5
ENI DESIYANI
4 MUSIM
12 MEI
6
HELDA
TUHAN BARU
26 MEI
7
MARSITA
JENDELA INSPIRASI
9 JUNI
8
HOLI HAMIDIN
MOTIVASIKU
23 JUNI
9
SUMAMA
INSPIRASI DARI KAMPUS
7 JULI
10
MUSLIMIN
KINI AKU MAHASISWA
21 JULI
11
LUTFI
REMBULAN BERTAHLIL
4 AGUSTUS
12
NORMIAH
CINTA AISYAH DALAM NAUNGAN AL QURAN
18 AGUSTUS
13
KHUSNUL
BALADA SANTRI
1 SEPTEMBER
14
PUTRIANA
CARA SUKSES DALAM BELAJAR
15 SEPTEMBER
15
NURSILAN
BIARKAN AKU BERKARYA
29 SEPTEMBER
16
DODI
KARENA CINTA AKU BERKARYA
13 OKTOBER
17
NURHASANAH
SEPEDA PAK MEGA
27 OKTOBER
18
SURYANDINI MULID
PENGALAMAN HIDUP
10 NOVEMBER
19
YANTO
CORETAN RAMADHAN
24 NOVEMBER
20
SULISTIANINGSIH
CINTA TERHALANG TERAS RUMAH
08 DESEMBER