Jumat, 29 Mei 2015

MEMPUBLIKASIKAN BUDAYA DAERAH MELALUI LOMBA KARYA TULIS BIDANG PERPUSTAKAAN

Club Menulis Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak telah siap ikut lomba Karya Tulis Bidang Perpustakaan Badan Perpustakaan Kearsipan, dan Dokumentasi (BPKD) Provinsi Kalimantan Barat. Hal tersebut diakui oleh Siti Muslikha satu di antara anggota, (Sabtu/29/15). Lomba tersebut menurutnya menjadi penting untuk mempublikasikan budaya daerah. Ika, panggilannya merasa bahwa lomba dengan tema Kenali, Cintai, dan Lestarikan Budaya Lokal sebagai Identitas Daerah menjadi kesempatan untuk mengenalkan budaya yang hingga kini masih dilestarikan oleh masyarakat tempat tinggal Ika, yakni Sepantai-Sambas.

Lomba yang akan berakhir tanggal 08 Juni ini tidak hanya diikuti oleh Ika, beberapa anggota Club Menulis lainnya juga sudah menyiapkan tulisan. Agar tulisan menjadi lebih baik, pertemuan untuk membahas tulisan lomba dilakukan oleh Club Menulis setiap Sabtu. Pertemuan ini membahas tentang struktur tulisan, isi, alasan-alasan menulis, hal yang menarik dari budaya yang ingin disampaikan. Selain membahas tentang tulisan untuk lomba, pertemuan ini sekaligus diisi tentang teori-teori berkenaan dengan budaya dan pentingnya menulis budaya lokal. Anggota yang memiliki informasi berkenaan dengan tulisan yang digarap dapat berdiskusi untuk menambah bahan tulisan.

Menulis tentang lokalitas memang menjadi ciri dari kelompok menulis yang berdiri dari tahun 2010 ini. Adanya lomba menulis tersebut seakan menjadi ketertarikan tersendiri anggota Club Menulis. Sebagaimana dikatakan oleh Sumama hal yang membuatnya ingin berpartisipasi dalam lomba dikarenakan temanya membahas tentang budaya.

"Ada budayanya, jadi kalau tidak ikut itu bagaimana ya rasanya", jawab Sumama yang kemudian menjelaskan bahwa banyak budaya yang belum diketahui oleh banyak orang sehingga lomba tersebut membuatnya ingin menyampaikan budaya-budaya yang ia ketahui, untuk dikenali, dilestarikan kepada khalayak.

Pembimbing Club Menulis menyampaikan kepada anggota agar ikhlas dalam ikut lomba. Menang atau kalah lomba menjadi pembelajaran dalam menulis.

"Kalau tidak ikhlas, nanti tidak enak makan, tidak enak tidur, nangis, tidak fokus belajar", nasihatnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar