Menebar Kebaikan Ramadan Melalui Tulisan, itulah tema Pesantren Ramadan 1436 H, Club Menulis IAIN Pontianak. Tahun ini Remaja Masjid Se-Pontianak dan Kubu Raya menjadi peserta kegiatan yang berlangsung sejak 20-21 Juni 2015.
Program yang berlangsung sejak tahun 2012 lalu itu
bertujuan agar peserta dapat menulis dan menerbitkan buku. Berhasilnya
Rapalan Khatulistiwa Pontianak (2012), Kisah Remaja Melayu Pontianak
(2012), Cerita Pontianak, Cerita Kota Kita (2013), Cipta Karya Ramadan
(2014) terbit dari program tersebut membuat Biro Media MUI Kalbar yakin
untuk bekerjasama pada Pesantren Ramadan Ke empat ini.
"Biro Media MUI Kalbar mempunyai program mencetak buku
Islami. Melalui kegiatan Pesantren Menulis Ramadan Club Menulis ini
program yang dibentuk tahun 2013 lalu itu dapat dilaksanakan", tutur
Ketua Biro Media MUI Kalbar, Dr. Yusriadi.
Dalam kesempatan yang sama, Yusriadi juga menyampaikan
bahwa untuk menjadi orang yang maju, mesti membaca dan menulis karenanya
jika hal tersebut dilakukan, itulah ciri dari orang yang berpikiran
maju. Dosen yang mengajar di IAIN Pontianak itu juga mengatakan bahwa
membaca dan menulis adalah pekerjaan mahasiswa.
"Apabila mahasiwa tidak melakukan itu, diragukan
identitasnya. Orang yang bahagia adalah orang yang menghayati
pekerjaanya, jadi jika mahasiswa tidak menghayati tugas atau
pekerjaanya, ia tidak akan bahagia, beban lah hidupnya". Terangnya yang
kemudian mengingatkan bahwa umat Islam harus menjadi umat yang maju.
Dr. Hermansyah selaku Wakil Rektor I IAIN Pontianak
sekaligus Pembina Club Menulis membuka pesantren secara resmi. Beliau
menyampaikan bahwa Club dibentuknya tahun 2010 tersebut bertujuan agar
mahasiswa mempunyai keterampilan sebagai penompang gelar sarjananya.
"Sarjana tiap tahunnya bisa mencapai 4000 per tahun dari berbagai perguruan Tinggi di Pontianak. Jika tidak mempunyai keterampilan akan sulit untuk bersaing di dunia kerja", jelasnya
"Sarjana tiap tahunnya bisa mencapai 4000 per tahun dari berbagai perguruan Tinggi di Pontianak. Jika tidak mempunyai keterampilan akan sulit untuk bersaing di dunia kerja", jelasnya
Zainal Aripin, ketua panitia kegiatan menambahkan bahwa
pada tanggal 21 Juni, akan ada launching buku peserta Pesantren Menulis,
sebab mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir tersebut yakin bahwa peserta
bisa menulis esai dan cerpen sebagaimana pelatihan yang diberikan.
"Setiap kita itu bisa menulis. Menulis bersama membuat penulis bersemangat, berdasarkan pengalaman lalu, Pesantren Menulis selalu berhasil menerbitkan buku. Saya yakin tahun ini juga. Apalagi pemateri kita berkompeten dan sudah terbukti punya karya", yakin pemuda dari Kapuas Hulu itu.
"Setiap kita itu bisa menulis. Menulis bersama membuat penulis bersemangat, berdasarkan pengalaman lalu, Pesantren Menulis selalu berhasil menerbitkan buku. Saya yakin tahun ini juga. Apalagi pemateri kita berkompeten dan sudah terbukti punya karya", yakin pemuda dari Kapuas Hulu itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar